Tahu bulat adalah jajanan yang paling populer sekarang dan banyak orang yang menyukainya. Cara jualannya juga unik karena menggunakan jingle “Tahu bulat, digoreng dadakan limaratusan, anget-anget, gurih-gurih nyoooiii". Cara tersebut menarik perhatian banyak orang.
Agar tetap hangat dan enak dinikmati, tahu bulat baru digoreng saat ada yang membeli. Digoreng dengan minyak yang banyak dan panas hingga tahu matang dan garing. Rasanya yang gurih akan membuat kita menikmatinya lagi, lagi, dan lagi.
Sayangnya, seperti dilansir kompas.com, jumat (20/5/16), jajanan ini tak bisa dikatakan sehat. Sama seperti jajanan gorengan lainnya. Pasalnya, tahu digoreng dengan minyak panas dalam jumlah banyak. Minyak yang dipanaskan akan berubah menjadi lemak trans, yang membuat komposisi kimia dalam minyak berubah. Inilah yang kemudian memicu penumpukan lemak di pembuluh darah dan bahkan dapat memicu kanker.
“Minyak sayur yang dipanaskan dan dipakai berulang kali akan berubah dari minyak tidak jenuh ganda menjadi minyak trans. Dalam sehari, minyak trans ini hanya boleh dikonsumsi kurang dari 1% dari total kalori per hari. Jika lebih dari itu, bisa menjadi sumber penyakit nantinya,” jelas dokter spesialis gizi klinik FKUI Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK saat dihubungi Kompas.com (20/5).
Tahu sebenarnya adalah makanan yang menyehatkan karena dibuat dari kedelai yang merupakan sumber protein nabati yang diperlukan oleh tubuh. Tetapi, cara pengolahan yang kurang tepat bisa membuat tahu menjadi tidak sehat.
Dr. Fiastuti menjelaskan bahwa tahu yang dimasak dengan sedikit minyak akan lebih menyehatkan dibandingkan dengan tahu yang digoreng dengan banyak minyak berulang kali.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Anda Pada Formulir dibawah ini !